Beranda | Artikel
Menjelaskan Kepada Anak Tentang Beriman Kepada Kitab Allah
Selasa, 16 Juni 2020

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary

Menjelaskan Kepada Anak Tentang Beriman Kepada Kitab Allah merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary dalam pembahasan Mencetak Generasi Rabbani. Kajian ini disampaikan pada Selasa, 24 Syawwal 1441 H / 16 Juni 2020 M.

Kajian Islam Ilmiah Tentang Menjelaskan Kepada Anak Tentang Tipu Daya Setan

Kita sampai pada pembahasan penanaman dasar-dasar keimanan. Diantara apa yang perlu kita tanamkan kepada anak-anak kita adalah iman kepada kitab suci. Ini adalah salah satu rukun Iman, yaitu beriman kapada kitab-kitab yang Allah turunkan kepada Nabi dan Rasul.

Perlu kita jelaskan kepada anak-anak kita tentang kitab-kitab suci yang Allah turunkan kepada para RasulNya. Dan juga bahwa kitab itu berisi:

  • perintah untuk mengesakan Allah Subhanahu wa Ta’ala,
  • beriman kepada Nabi dan RasulNya dan juga penjelasan tentang halal dan haram,
  • berita berita-berita dan kabar-kabar tentang apa-apa yang telah terjadi maupun yang akan terjadi,
  • berita-berita tentang alam-alam yang akan kita lewati setelah alam dunia, yaitu alam barzakh dan alam akhirat,
  • hukum-hukum yang memutuskan perkara-perkara diantara manusia,
  • ajakan kepada akhlak mulia, kebaikan, keshalihan,
  • peringatan untuk menjauhi segala keburukan-keburukan, kejahatan dan kekufuran serta kesesatan.

Dan ini perlu supaya tertanam sejak kecil pada anak-anak tersebut bahwa ada buku petunjuk yang menjadi rujukan baginya di dalam kehidupannya. Dan beriman kepada semua kitab-kitab samawi adalah suatu perkara yang wajib. Kita mengimani semua keberadaan kitab-kitab suci itu dan mengingkari kitab-kitab suci tersebut hukumnya adalah kufur.

Dan kita jelaskan juga kepada anak-anak bahwa kitab suci terakhir yang Allah Subhanahu wa Ta’ala turunkan kepada manusia adalah Al-Qur’an Al-Karim, kitabullah yang diturunkan kepada Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang meluruskan kitab-kitab terdahulu yang telah banyak diselewengkan oleh tangan-tangan kotor manusia.

Kita jelaskan juga bahwa kitab-kitab samawi yang telah diturunkan sebelumnya seperti Taurat dan Injil itu sudah dirubah-rubah oleh tangan-tangan manusia sehingga isinya tidak otentik lagi, banyak penyimpangan-penyimpangan yang ada di dalamnya, khususnya yang berkaitan dengan keesaan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Oleh karena itu perlu kita jelaskan bahwa Al-Qur’an adalah sebagai pelurus, penjamin, pelindung bagi kitab-kitab suci yang telah diturunkan sebelumnya. Jelaskan juga bahwa semua kitab-kitab suci itu berisi satu pesan satu perintah yaitu mengesakan Allah Subhanahu wa Ta’ala (Tauhidullah).

Dan jelaskan juga bahwa kitab-kitab suci ini diturunkan kepada masing-masing Nabi dan Rasul. Misalnya

  • kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Daud
  • kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa
  • kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa
  • Al-Qur’an diturunkan kepada khatamun nabiyyin wal mursalin Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam

Selain itu ada juga suhuf yang Allah Subhanahu wa Ta’ala turunkan kepada para Nabi seperti suhuf yang Allah turunkan kepada Ibrahim dan Musa, Alwah dan Zabur yang diturunkan Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada Nabi Daud.

Sifat Kitab Suci Al-Qur’an

Allah Subhanahu wa Ta’ala menurunkan kitab-kitab ini sebagai pedoman hidup manusia. Allah Subhanahu wa Ta’ala menjelaskan tentang sifat-sifat kitab-kitab suci ini:

لَّا يَأْتِيهِ الْبَاطِلُ مِن بَيْنِ يَدَيْهِ وَلَا مِنْ خَلْفِهِ ۖ تَنزِيلٌ مِّنْ حَكِيمٍ حَمِيدٍ ﴿٤٢﴾

Bahwa Al-Qur’an kitab suci terakhir ini adalah kitab yang tidak ada kebatilan didalamnya dari depan maupun dari belakang diturunkan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala yang maha terpuji lagi maha bijaksana.” (QS. Fussilat[41]: 42)

Kita jelaskan sifat dari kitab yang Allah turunkan kepada Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, kitab suci terakhir yaitu Al-Qur’an. Bahwa:

Al-Qur’an sebagai pelindung dan penjamin bagi kitab-kitab suci yang diturunkan sebelumnya

Dan ini adalah kitab terakhir dan tidak akan ada kitab suci samawi (dari langit) yang Allah turunkan setelah Al-Qur’an. Dan terbukti sampai hari ini tidak ada kitab suci yang ditulis manusia. Itu Allah tantang di dalam Al-Qur’an. Kalau seandainya mereka bisa membuat satu ayat, maka silakan mereka berkumpul bersama penolong-penolong dan pembela-pembela mereka. Tapi tidak ada satu orang pun sampai hari ini bisa menandingi satu ayat dari Al-Qur’an. Ini salah satu mukjizat Al-Qur’an. Tidak bisa ditandingi, tidak bisa ditiru, tidak bisa dipalsukan. Banyak orang-orang yang ingin memalsukan menukar dan mengganti. Satu harakat sekalipun tidak mampu mereka lakukan, apalagi satu ayat, apalagi satu surat, tidak mampu mereka selewengkan. Karena Allah menjamin kitab suci ini sebagai kitab suci terakhir yang Allah Subhanahu wa Ta’ala jaga kemurniannya sampai akhir zaman, sampai Al-Qur’an ini diangkat oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena dari Allah dia berasal dan kepada Allah dia kembali.

مِنْهُ بَدَأَ وَإِلَيْهِ يَعُودُ

“Dari Allah itu berasal dan kepada Allah itu akan kembali.”

Dan juga kitab suci ini adalah kitab suci yang Allah Subhanahu wa Ta’ala jaga. Sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala sebutkan di dalam Al Qur’an:

إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ ﴿٩﴾

Sesungguhnya Kami lah yang menurunkan Al-Qur’an dan Kami lah yang menjamin kemurnian dan penjagaannya.” (QS. Al-Hijr[15]: 9)

Terjaga dalam dada manusia

Dan Allah menjaga kitab suci ini bukan hanya di dalam mushaf (yang tertulis), tetapi juga di dalam dada manusia. Karena Allah telah mudahkan kitab suci ini untuk dihafal oleh manusia.

وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِن مُّدَّكِرٍ ﴿٢٢﴾

Sungguh telah Kami mudahkan Al-Qur’an ini untuk diingat, dihafal, dicerna, dipahami, tidakkah manusia mau mengingat dan menghafalnya?” (QS. Al-Qamar[54]: 22)

Dan terbutkti bahwa kitab yang paling banyak dihafal oleh manusia sepanjang sejarah manusia dari Adam sampai manusia terakhir adalah Al-Qur’an, tidak ada kitab yang dihafal seperti Al-Qur’an. Dan mungkin tidak ada pemeluk agama yang memiliki kitab suci lalu mereka menghafal isinya selain Al-Qur’an ini. Ini salah satu mukjizat Al-Qur’an, Allah mudahkan untuk dihafal.

Al-Qur’an berisi 6600-an ayat, 114 surat. Diantaranya ada surat-surat yang panjang; Al-Baqarah, Ali-Imran 200-an ayat, tapi Allah mudahkan ini untuk dihafal oleh manusia. Sampai anak-anak kecil hingga orang dewasa bisa menghafal kitab ini. Allah Subhanahu wa Ta’ala mudahkan itu untuk manusia.

Kitab Petunjuk

Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala sifatkan kitab ini adalah kitab petunjuk, bukan kitab ilmu pengetahuan. Walaupun didalamnya banyak sekali di dalamnya ilmu pengetahuan, tapi Allah turunkan hikmah terbesarnya bukan untuk menjelaskan tentang ilmu pengetahuan. Al-Qur’an terlalu mulia dan agung untuk sekedar menjelaskan tentang ilmu pengetahuan dunia. Terlalu rendah kalau Qur’an hanya menjelaskan perkara-perkara itu. Al-Qur’an menjelaskan perkara-perkara yang lebih besar lagi. Yaitu tentang sesuatu yang diperlukan manusia di dalam hidup mereka; bukan hanya di dunia tapi di alam-alam selanjutnya, yaitu alam barzakh dan alam akhirat.

Al-Qur’an adalah kitab petunjuk, ini yang harus kita jelaskan kepada anak-anak kita.

إِنَّ هَـٰذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ…

Sesungguhnya Al-Qur’an ini akan membimbing manusia kepada petunjuk yang lebih lurus.” (QS. Al-Isra[17]: 9)

Sehingga dengan akrabnya mereka dengan Al-Qur’an dan mereka memahami apa itu Al-Qur’an, mudah-mudahan ketika mereka beranjak dewasa Al-Qur’an ini bisa menjadi pedoman bagi mereka. Ketika mereka gundah-gulana, sedih atau menghadapi masalah-masalah dalam kehidupan, Al-Qur’an bisa menjadi rujukan mereka, Al-Qur’an bisa menjadi pedoman mereka. Itu yang kita harapkan tentunya, membangun keakraban anak dengan kitab suci yang mulia ini.

Tidak ada keraguan di dalamnya

Dan juga tidak ada keraguan di dalamnya:

…لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ

Sehingga itu menimbulkan ketenangan bagi siapa saja yang membacanya, bahwa tidak ada keraguan di dalamnya, tidak ada kebatilan di dalamnya.

لَّا يَأْتِيهِ الْبَاطِلُ مِن بَيْنِ يَدَيْهِ وَلَا مِنْ خَلْفِهِ ۖ تَنزِيلٌ مِّنْ حَكِيمٍ حَمِيدٍ ﴿٤٢﴾

Sehingga siapa saja yang membacanya akan menimbulkan ketenangan. Isi kebenaran yang mutlak, tidak ada kemungkaran dan kebatilan, mengajak manusia kepada kebaikan-kebaikan, mencegah dan melarang mereka dari perkara-perkara yang mungkar.

Selain iman kepada kitab suci, tentunya kita harus menanamkan dan menumbuhkan kecintaan mereka kepada kitab suci, terutama kepada Al-Qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Sehingga tumbuh keinginan mereka untuk membacanya kemudian menghafalnya. Biasanya anak-anak itu dimulai dari surat-surat yang pendek demikian seterusnya. Dari situ kita harapkan bahwa hati mereka terisi dengan Al-Qur’an sejak usia dini. Maka dari itu dulu para salaf hal pertama yang mereka kenalkan kepada anak-anak mereka adalah Al-Qur’an.

Dan juga sekolah-sekolah misalnya perlu juga untuk menanamkan kecintaan kepada Al-Qur’an ini kepada murid-murid mereka. Sebagai contoh misalnya perlu dijadikan sebagai mata pelajaran pertama yang diajarkan yang di kelas-kelas; mulai dari kelas yang paling dasar sampai yang paling tinggi. Mata pelajaran pertama itu harusnya Al-Qur’an, pagi-pagi ketika anak-anak masih fresh, otak mereka masih fresh, pikiran mereka masih jernih, energi mereka juga masih penuh, maka mata pelajaran pertama yang harusnya ada di sekolah-sekolah Islam terutama, apalagi yang berbasis manhaj salaf, itu harusnya menjadikan mata pelajaran Al-Qur’an ini sebagai mata pelajaran pertama setiap hari, mulai dari hari pertama belajar sampai hari terakhir dalam setiap pekannya.

Lihat juga: Apa itu manhaj salaf?

Mata pelajaran pertama begitu anak-anak masuk kelas jangan belajar apa-apa dulu. Tapi Al-Qur’an terlebih dahulu, bisa itu bacaan, hafalan, ataupun yang berkaitan dengan Al-Qur’an. Karena ini adalah kitabullah, kalamullah yang akan membawa kebaikan, pahala, membacanya satu huruf itu sepuluh pahala. Alif Lam Mim bukan satu huruf, tapi Alif satu huruf, lam satu huruf, mim satu huruf. Jadi ketika kita belajar tafsir, kita baca Al-Qur’an walaupun tidak dengan tajwid kita mendapatkan pahala dari setiap huruf yang kita baca.

Jadi kalau bisa, ini saran ataupun masukan kepada para pengelola sekolah, para guru ataupun pihak manajemen sekolah untuk menjadikan Al-Qur’an sebagai mata pelajaran pertama di sekolah-sekolah mereka. Sehingga anak-anak itu merasa bahwa ini adalah mata pelajaran utama, ini mata pelajaran yang primer, diajarkan di jam pertama. Karena biasanya mata pelajaran yang diajarkan di jam-jam pertama adalah mata pelajaran yang dianggap penting. Kebanyakan sekolah mata pelajaran pertama adalah matematika, adapun yang berkaitan dengan Al-Qur’an kadang-kadang di jam terakhir ketika anak-anak sudah lemas, sudah kurang fokus, sudah lelah, baru belajar Al-Qur’an. Mereka pun tidak fokus dan kesannya adalah mata pelajaran Al-Qur’an itu adalah mata pelajaran sampingan. Padahal ini adalah utama.

Maka kalau bisa para pemangku jabatan di sekolah-sekolah menjadikan mata pelajaran Al-Qur’an itu sebagai mata pelajaran pertama di sekolah. Begitu masuk kelas, hal pertama yang diajarkan adalah Al-Qur’an.

Simak pembahasan lengkapnya pada menit ke-16:25

Download mp3 Kajian Islam Tentang Menjelaskan Kepada Anak Tentang Beriman Kepada Kitab Allah

Lihat juga: Cara Mendidik Anak dan Pentingnya Mencetak Generasi Rabbani


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/48577-menjelaskan-kepada-anak-tentang-beriman-kepada-kitab-allah/